Kupu-kupu cantik,

Sabtu, 08 Desember 2012

♥ be a muslimah, Hijab is my way...♥




Hijab is a reflection of faith and the choice
 should be in the hands of the woman herself...
 If she fully accepts Islam, she has chosen to accept this tenant 
of religion as well. 
Hijab has given me self-respect and allowed me to value myself as a woman. 
My Hijab may cover my hair, but it opens my mind..

sisters, if you think you are beautiful like a diamond,
 you will protect (hijab) yourself...
so, are you beautiful ?

 the answer is yours...






karna aku milikNya....


Princess Mos

Allah itu selalu jaga kita..

di saat kita ketakutan, cemas, hilang.. Allah lah yg setia menjaga kita..

tamparan buat diriku yg sering kali alpa.. lupa.. terus berdosa..

ternyata aku tidak menjaga Allah..

ku teringat bait-bait dari lisan tulus Rasulullah..

ketika itu Abbas Abdullah bin Abbas berada di belakang nabi.. lalu nabi bersabda.. terdengar oleh dia..

"Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata, jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah, niscaya Dia akan sentiasa bersamamu.."

telapak tanganku menelekup wajah, malu pada Allah karna aku tak bisa menjagaNya di hatiku..

aku kurang bersyukur.. mujur ada yang sudi mengingatkan aku..

terima kasih untuk itu..

karna Dia.. kita terlindung dari petaka,

Allah bisa lakukan apa saja atas dosa kita padaNya..

terkadang aku hilang memahami makna tawakal,

aku terlindung di balik kekaburan pertolongan manusia..

sedang dia cuma perantara..

dan Allah-lah yang berkuasa !

selalu Allah ajarkan aku sesuatu.. selalu Allah menutup aibku..

Allah ingin menjaga kita,

karna kita milik Dia...

Rabithah hati - Tinta hati


Dengan nama yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

salam penuh rindu untuk kekasih .. Muhammad s.a.w..


moga meredhai kita semua...


banyak hal yang ingin saya sentuh.. memang seharusnya jiwa ini peka.. bahwa kehidupan yang sedang dijalani ini memerlukan penghayatan bersama iman dan ketaatan...

terlalu banyak hal yg berlaku dalam kehidupan, tarbiyah diri, dan dakwah.. semuanya menuntut diri ini untuk memberikan komitmen yang sangat berganda setiap satunya..

dan saya terfikir.. bahwa, memang harus seorang jundi taat pada qiyadahnya.. walaupn hati memberontak karna itulah tarbiyah tapi memang sukar untuk memahami karna jundi dan qiyadah itu cuma manusia,.. ada perasaan dan akal.. juga keegoan..

jauh sekali ingin menyamakan dia dan dia.. atau mereka dengan mereka.. karna yg saya fahami dijalan ini adalah proses adaptasi bukan perbandingan yang membuatkan rasa kesal itu wujud...

semua itu tentang ukhwah.. ukhwah yang dimana di dalamnya ada iman dan ubudiyah kepada ..

ia bukanlah hanya perasaan sayang dan suka.. bukan juga terlalu caringnya kita pada ia.. tp, ia adalah ibadah juga janji kita pada Allah..

dulu, kita berangan2... jika melihat akhwat seantero dunia.. mereka yang hidup dengan ruh iman.. kita bercita-cita memiliki apa yg mereka miliki... alasannya, kita ingin bersama2 akhwat itu untuk belajar... kita bangga kita bersama.. kita... kita.. dan kita...

tp benarlah.. angan-angan akan hanya menjadi bayangan.. ia tidak dapat dirancang.. karna ini adalah dunia realiti/nyata, perlu praktik bukan cuma teori...

sudah menjadi sunnatullah jika setiap apa yg dilakukan orang2 yg mengimani Allah itu pasti ada hadaf yg jelas.. biar pun ia hanya sekecil2 perkara..

tp sayangnya, sekarang ini.. banyak hal yang kita lakukan hanyalah utk memenuhi tanzim, wasilah dan sebagainya.. kita tidak letakkan itu semua sebagai tarbiyah.. kita penuhi tanpa kita tahu tujuannya... antara qiyadah dan jundi saling menyalahkan.. sedangkan, masing2 sedang ditarbiyah oleh Allah...

Allah menghadirkan akhwat dan mad'u disekeliling kita bukanlah untuk menunjukkan kitalah yang paling baik dan yg paling benar... tetapi dengan merekalah kita dapat mencermin siapa diri kita... sudahkah kita mensantuni mereka dengan akhlak yang baik?

mereka akhwat kita.. mereka juga mad'u kita... terkadang saya heran, sesama akhwat seperti singa kelaparan, tetapi apabila bertemu dgn mad'u BARU...istilahnya injak semutpun ia tak mati..

apakah kamu mengira bahwa dengan proses yang panjang ini telah mengebalkan hati akhwat kita.. sehingga mereka tidak disantuni, alasannya konon.. kita ingin mereka terima kita seadanya... sehingga kita biarkan sifat kita yang harus diterima seadanya oleh akhwat satu atau segerabak di jalan dakwah ini membuatkan kita berakhlak buruk sekali..

oh ukhtiku.. bukan begitulah cara santun seorang da'i...

akhwat kita tidak perfect segalanya.. TIDAK.. karna merekapun sedang beradaptasi dengan proses tarbiyah yang tidak pernah berhenti ini...

segalanya sangat menuntut kesabaran dan berlapang dada.. dan ia bukanlah kata2 setelah kita mengeluh kepenatan... sungguh tak mudah.. karna ini janji Allah buat mereka yang percaya bahwa masalah ukhwah, dakwah, organisasi dan segala yang melibatkan ramai orang itu adalah tarbiyah directly dari Allah...

jadi tidak heranlah jika ada orang2 yang memarahi, menangis, terlukai, dibenci, malah yang lebih hebat lagi.. adalah terfutur di jalan dakwah ini..

karna kita MANUSIA.. MANUSIA.. MANUSIA... tolong ingat itu..


ukhti.. fahamilah.. bahwa mereka, yang bersamamu menyertai jalan ini sama-sama sedang berkorban memberikan apa yang dia ada kepadamu.. agar kamu dapat merasai sejuknya ukhwah ini..
jika kamu terus menutup dirimu untuk disantuni, nanti yang terlihat hanyalah kecuaian atau aib yang dilakukan oleh akhwat kita...

sesungguhnya, di antara kita semua saling mengerti bahwa.. kamu sedang melawan dirimu utk meninggalkan segala jahiliyah yang selama ini membelenggu dirimu..

sesungguhnya, di antara kita semua saling mengerti bahwa.. kamu sedang mengikhlaskan harta, tenaga, perasaan dan dirimu utk diinfakkan di jalan ini...


sesungguhnya, di antara kita semua saling mengerti bahwa.. kamu sedang bersedih kerana mad'u yang coba kamu dekati tidak mau menerima dirimu untuk didakwahi..


sesungguhnya, di antara kita semua saling mengerti bahwa.. kamu sedang menghadapi masalah hebat karna keluargamu tidak menerima perubahanmu..


sesungguhnya, di antara kita semua saling mengerti bahwa.. kamu sedang berusaha utk memberi yang terbaik utk seluruh manusia.. dan yang paling penting yang terbaik yang ingin kamu persembahkan di hadapan wajah Allah kelak...


di sinilah letaknya percaya kita.. 'izzah kita kepada islam yang sedang kita bawa..

di sinilah doa rabithah menjadi tunjangan.. mengikat hati yang terurai.. mencantum cinta yang lesu terpisah, membasuh rindu yang kering... semua dengan tujuan kepada Allah.. hanya kepada Allah..

ukhti, ingatlah.. Allah mampu melakukan apa saja untuk memenangkan islam ini.. tetapi rugilah di saat Allah memberikan kemenangan itu kita sedang berburuk sangka dengan sesama...

adakah mungkin karna itu Allah belum memberikan kemenangan buat kita???

fikir-fikirkanlah..

"Di janjikan sebuah rumah di tengah2 syurga utk sesiapa yg menahan dirinya dari berdebat walaupun dia berada di pihak yang benar."
Sesungguhnya menjaga hubungan lebih baik dari menyakiti hati saudara mu…

Senin, 12 November 2012

Akhirnya ku Menemukanmu....





Akhirnya kumenemukanmu
Saat hati ini mulai merapuh
Akhirnya kumenemukanmu
Saat 
raga ini ingin berlabuh
*Kuberharap engkaulah
 Jawaban segala 
risau hatiku
 Dan biarkan diriku

 
Mencintaimu hingga ujung usiaku
**
Jika nanti 
ku sanding dirimu
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan 
bila nanti engkau disampingku
Jangan pernah letih tuk mencintaiku 


ku menemukan sebuah bintang
yang akan terus menemani sampai ku menutup mata, 
berjalan ditengah hujan agar tak ada yang mengetahui 
bahwa aku sedang menangis dan mencari pendamping hidupku...


Kembali ku dendangkan lagu ini,
Bukan karna ku telah memiliki penggantimu…
Tapi karna kau tak akan pernah tergantikan…
Dan aku yakin, hanya kau yang telah merebut hatiku
Senyum terindahku untukmu meski kau telah milikinya
Aku tak akan menantimu,
Itulah tanda kesetiaanku,
Belajar meng-ikhlaskanmu…
( plak-plak berasa d tabokin nii hati & muka .. sakiiiiit )  L

|˜ Eni_Zaahirah |

Minggu, 14 Oktober 2012

♥ Ngalamun ♥


Waktu peuting pareng caang bulan












abdi anteng ngumbarkeun lamunan

ngantosan nu lawas henteu mulang

ka panutan nu di medan perang

Duh engkang panutan nu sajati

naha engkang tos hilap ka abdi

siang wengi abdi nganti-nganti

na iraha pasini ngajadi

Teu kendat-kendat abdi mumuntang

ka Pangeran anu murbeng alam

supados kenging panangtayungan

mugi engkang aya kaunggulan

Mun pareng urang patepang deui

kumpul ngariung sakadang wargi

kacida bungahna hate abdi

muji syukur ka Ilahi Robbi



Minggu, 07 Oktober 2012

♥ CINTA TERLARANG, SEBAB, AKIBAT DAN TERAPINYA...


CINTA TERLARANG, SEBAB, AKIBAT DAN TERAPINYA [Sebuah Solusi Menghadapi Akibat Buruk Fitnah (Godaan) Lawan Jenis]

- DIAGNOSA DOKTER:

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

جُرْحٌ مَسْمُومٌ

“Luka yang beracun.” [Majmu’ Al-Fatawa, 5/32]

Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

هَذَا مَرَضٌ مِنْ أَمْرَاضِ الْقَلْبِ

“Ini termasuk salah satu penyakit hati.” [Zadul Ma’ad, 4/274]

- NAMA PENYAKIT:

• Mabuk Kepayang (‘isyq)
• Kasmaran
• Kangen
• Virus merah jambu
• Tergila-gila
• Galau

• Dll (Silakan tambah sendiri)

- EFEK NEGATIF:

• Mengarah kepada syirik dalam mahabbah (cinta), termasuk syirik apabila seseorang mencintai makhluk dengan kadar yang sama dengan cintanya kepada Allah ta’ala, apalagi jika cintanya kepada makhluk melebihi cintanya kepada Allah ta’ala, dan lebih parah lagi jika dia hanya mencintai makhluk dan tidak mencintai Allah ta’ala sama sekali.
• Selalu ingat si dia (sedikit mengingat Allah ta’ala bahkan tidak sama sekali)
• Batin tersiksa apabila tidak bertemu atau tidak berhubungan
• Mengantarkan kepada zina, baik zina mata, hati, lisan, tangan, kaki dan kemaluan
• Bila cinta ditolak dukun bertindak (termasuk syirik)
• Boros harta untuk menyenangkan si dia atau sekedar mau pamer harta
• Menyia-nyiakan waktu
• Menghalangi masuknya ilmu dalam diri
• Merusak rumah tangga, baik rumah tangga orang maupun rumah tangganya sendiri
• Dll (Silakan tambah sendiri)

- SEBAB MUNCULNYA PENYAKIT:

• Terkena PANAH SETAN, yaitu melihat lawan jenis yang tidak halal baginya dan meneruskan pandangan pertama yang tidak disengaja
• Ikhtilat, campur baur dalam pergaulan antara laki-laki dan wanita, baik di tempat kerja, sekolah, majelis ta’lim, organisasi maupun di rumah
• Melihat sesama jenis yang dapat menggoda syahwat, seperti memandang pemuda tampan yang belum tumbuh jenggotnya (membawa kepada penyakit homoseks)
• Berhubungan dengan lawan jenis tanpa ada suatu kebutuhan yang mendesak dan atau tanpa adab-adab islami. dll

- TERAPINYA:

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya:

مَسْأَلَةٌ: فِيمَنْ أَصَابَهُ سِهَامُ إبْلِيسَ الْمَسْمُومَةُ؟

Pertanyaan: Bagaimana mengatasi apabila seorang terkena panah iblis yang beracun itu?

الْجَوَابُ: مَنْ أَصَابَهُ جُرْحٌ مَسْمُومٌ فَعَلَيْهِ مِمَّا يُخْرِجُ السُّمَّ وَيُبْرِئُ الْجُرْحَ بِالتِّرْيَاقِ وَالْمَرْهَمِ وَذَلِكَ بِأُمُورٍ مِنْهَا

Jawaban: Barangsiapa yang menderita luka beracun maka WAJIB atasnya mengeluarkan racun dan mengobati luka tersebut dengan pencegahan dan obatnya, yaitu dengan beberapa perkara berikut ini:

PERTAMA,

أَنْ يَتَزَوَّجَ أَوْ يَتَسَرَّى، فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: {إذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إلَى مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّمَا مَعَهَا مِثْلُ مَا مَعَهَا}. وَهَذَا مِمَّا يُنْقِصُ الشَّهْوَةَ وَيُضْعِفُ الْعِشْقَ

“Hendaklah dia MENIKAH atau memiliki hamba sahaya (yang didapatkan dari medan jihad), karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Apala seseorang melihat kecantikan seorang wanita hendaklah dia segera mendatangi istrinya, karena apa yang ada pada wanita itu sama saja dengan yang ada pada istrinya.”

Maka obat ini akan mengurangi syahwat dan melemahkan penyakit mabuk cinta.”

KEDUA,

الثَّانِي: أَنْ يُدَاوِمَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ وَالدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ وَقْتَ السَّحَرِ وَتَكُونُ صَلَاتُهُ بِحُضُورِ قَلْبٍ وَخُشُوعٍ وَلْيُكْثِرْ مِنْ الدُّعَاءِ بِقَوْلِهِ: يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِك. يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قَلْبِي إلَى طَاعَتِك وَطَاعَةِ رَسُولِك، فَإِنَّهُ مَتَى أَدْمَنَ الدُّعَاءَ وَالتَّضَرُّعَ لِلَّهِ صُرِفَ قَلْبُهُ عَنْ ذَلِكَ كَمَا قَالَ تَعَالَى: {كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ}.

“Hendaklah dia menjaga shalat lima waktu dan senantiasa berdoa, merendahkan diri kepada Allah ta’ala (bersungguh-sungguh berdoa) di waktu sahur. Dan hendaklah shalatnya dengan kehadiran hati dan khusyu’ dan memperbanyak doa:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِك. يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قَلْبِي إلَى طَاعَتِك وَطَاعَةِ رَسُولِك

“Wahai Zat yang membolak-balikan hati tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu, wahai Zat yang memalingkan hati, palingkanlah hatiku kepada ketaatan kepada-Mu dan Rasul-Mu.”

Karena sesungguhnya, jika seseorang selalu berdoa dan merendah kepada Allah ta’ala maka hatinya akan dipalingkan dari penyakit tersebut, sebagaimana firman Allah ta’ala:

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya NABI YUSUF termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [Yusuf: 24]

KETIGA,

الثَّالِثُ: أَنْ يَبْعُدَ عَنْ سَكَنِ هَذَا الشَّخْصِ، وَالِاجْتِمَاعِ بِمَنْ يَجْتَمِعُ بِهِ، بِحَيْثُ لَا يَسْمَعُ لَهُ خَبَرًا وَلَا يَقَعُ لَهُ عَلَى عَيْنٍ وَلَا أَثَرٍ، فَإِنَّ الْبُعْدَ جَفَى. وَمَتَى قَلَّ الذِّكْرُ ضَعُفَ الْأَثَرُ فِي الْقَلْبِ، فَيَفْعَلُ هَذِهِ الْأُمُورَ وَلْيُطَالِعْ بِمَا تَجَدَّدَ لَهُ مِنْ الْأَحْوَالِ وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ أَعْلَمُ.

“Menjauhi tempat tinggal lawan jenis tersebut, dan jangan bergaul dengan orang-orang yang mengenalnya, sehingga dia tidak lagi mendengarkan tentang kebaikannya (ketampanannya, kecantikannya, kekayaannya, dll), serta tidak lagi melihatnya dan merasakannya. Karena dengan berjauhan akan melupakannya, dan apabila sedikit penyebutan tentangnya maka melemah pula pengaruhnya di dalam jiwa, maka hendaklah dia lakukan perkara-perkara ini dan berusaha melihat hal-hal yang baru baginya (yang dapat melupakan di dia). WALLAHU SUBHANAHU A’LAM.
[Majmu’ Al-Fatawa, 5/32]

TERAPI TAMBAHAN DARI DOKTER LAIN, AL-‘ALLAMAH IBNUL QOYYYIM RAHIMAHULLAH:

Beliau rahimahullah berkata,

وَعِشْقُ الصّوَرِ إنّمَا تُبْتَلَى بِهِ الْقُلُوبُ الْفَارِغَةُ مِنْ مَحَبّةِ اللّهِ تَعَالَى الْمُعْرِضَةُ عَنْهُ الْمُتَعَوّضَةُ بِغَيْرِهِ عَنْهُ فَإِذَا امْتَلَأَ الْقَلْبُ مِنْ مَحَبّةِ اللّهِ وَالشّوْقِ إلَى لِقَائِهِ دَفَعَ ذَلِكَ عَنْهُ مَرَضَ عِشْقِ الصّوَرِ وَلِهَذَا قَالَ تَعَالَى فِي حَقّ يُوسُفَ { كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ } [ يُوسُفَ 24 ] فَدَلّ عَلَى أَنّ الْإِخْلَاصَ سَبَبٌ لِدَفْعِ الْعِشْقِ وَمَا يَتَرَتّبُ عَلَيْهِ مِنْ السّوءِ وَالْفَحْشَاءِ الّتِي هِيَ ثَمَرَتُهُ وَنَتِيجَتُهُ

“Mabuk cinta terhadap sosok-sosok hanyalah tertimpa kepada orang yang hatinya kosong dari kecintaan kepada Allah, hati yang berpaling darinya dan mengganti-Nya dengan yang lain. Maka apabila hati telah dipenuhi dengan cinta kepada Allah ta’ala dan kerinduan untuk berjumpa dengan-Nya maka hal itu akan menghilangkan penyakit mabuk cinta terhadap sosok-sosok ini. Oleh karena itu Allah ta’ala berfirman:

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya NABI YUSUF termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [Yusuf: 24]

Maka hal ini menunjukkan bahwa memurnikan cinta kepada Allah ta’ala merupakan sebab yang dapat menghilangkan penyakit mabuk cinta dan menghilangkan kejelakan dan kekejian (perzinahan) yang merupakan buah dan hasil dari mabuk cinta.”

Inilah ringkasan dan sedikit penjelasan terapinya:
- MENIKAH, jika memungkinkan untuk menikahi lawan jenis yang telah membuatnya tergila-gila.
- Jika tidak memungkinkan, misalkan si wanita telah memiliki suami, atau seorang gelandangan mau menikahi anak raja, maka hendaklah BERPUTUS ASA dari menikahi wanita tersebut, sebab orang yang sudah berputus asa dari sesuatu dia tidak akan lagi berusaha mengejarnya dan memikirkannya.
- Jika ternyata penyakit ini belum juga hilang dengan “BERPUTUS ASA” maka sungguh tabiatnya telah menyimpang jauh, maka akalnya harus diobati sebab hal ini termasuk jenis penyakit GILA, yaitu keterkaitan hati dengan sesuatu yang tidak mungkin dia raih, bagaikan seorang yang menggapai matahari sementara dia sadar bahwa dia tidak mampu melakukannya.
- Jika pengobatan terhadap penyakit gila ini belum juga bermanfaat maka hendaklah dia melihat dampak-dampak negatif penyakit ini dan kebaikan-kebaikan yang hilang karenanya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
- Jika penyakitnya belum sembuh juga hendaklah dia mengingat kejelekan-kejelakan lawan jenis tersebut, mungkin dengan menanyakan kejelekan-kejelekannya kepada orang-orang yang mengenalnya.
- Jika ternyata seluruh terapi di atas juga belum bisa menghilangkan penyakit ini maka tidak ada lagi obatnya selain memohon pertolongan kepada Allah jalla wa ‘ala.
- Perhatian: Jika dia telah mendapatkan taufiq untuk mengobati penyakit ini janganlah dia menyebarkan aib-aib lawan jenisnya tersebut.

[Diringkas dari Zadul Ma’ad, 2/265-274]

USTADZ SUFYAN RURAY

Sabtu, 06 Oktober 2012

Dan hanyalah tentangku...


Tentang bintang yang berjajaran pada flamboyan,
tentang suara gerimis pada elegi hati yang bimbang,
ku kira kau sudah tau akan diriku yang membencinya,
 jangan paksakan lagi aku menyukainya,
 ketika sudah ku paksa tapi balasanyapun tak ada. . .
 Jangan kau paksa lagi,
karena aku sudah lelah. . .
Jangan kau paksa lagi karena aku bukan dirimu
yang mempunyai jiwa selebar langit. . .
 Hatiku memang begini adanya,
 jangan paksa lagi dengan keadaan yang kau buat,
 karena semakin memaksa hatiku semakin tersayat.  . .
Ku kira kau sudah tau,
 tapi kenapa kau tidak tau. . .
 Aku tak ingin melihat raut wajahnya,
karena jika aku melihatnya hanya akan menambah rasa benciku padanya. . .
 Lebih baik aku tak melihatnya,
 maka jangan paksa aku tuk melihatnya . . .
Memang aku salah bersikap seperti ini
 dan tak sepatutnya aku begini. . .
Tapi memang rasa benciku melebihi segala yang ada dalam dunia ini.
 Dan terimakasih juga denganmu yang telah membenciku…

Rabu, 03 Oktober 2012

Seputar Rupture Perineum...



            Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Propenas serta strategi Making Pregnancy Safer (MPS) atau kehamilan yang aman sebagai kelanjutan dari program Safe Motherhood dengan tujuan untuk mempercepat penurunan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (MDG’s, 2010), dalam pernyataan yang diterbitkan di situs resmi WHO dijelaskan bahwa untuk mencapai target Millennium Development Goal’s, penurunan angka kematian ibu dari tahun 1990 sampai dengan 2015 haruslah mencapai 5,5 persen pertahun (antaranews, 2007)
            Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah infeksi pada masa nifas dimana infeksi tersebut berawal dari ruptur perineum. Ruptur Perineum dapat terjadi karena adanya rupture spontan maupun episiotomi perineum yang dilakukan atas indikasi antara lain: bayi besar, perineum kaku, persalinan yang kelainan letak, persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacum. Karena apabila episiotomi itu tidak dilakukan atas indikasi dalam keadaan yang tidak perlu dilakukan dengan indikasi di atas, maka menyebabkan peningkatan kejadian dan beratnya kerusakan pada daerah perineum yang lebih berat (Prawirohardjo, 2005).
            Di seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050, seiring dengan semakin tingginya bidan yang tidak mengetahui asuhan kebidanan dengan baik. (Hilmy,  dalam http://stikesharapanmama.blogspot.com, 2010).
            Di Amerika 26 juta ibu bersalin yang mengalami rupture perineum, 40 % diantaranya mengalami rupture perineum (Heimburger, dalam http://stikes harapanmama.blogspot.com, 2009). Di Asia rupture perineum juga merupakan masalah yang cukup banyak dalam masyarakat, 50 % dari kejadian rupture perineum di dunia terjadi di Asia (Campion, dalam http://stikes harapanmama.blogspot.com, 2009). Prevalensi ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24 % sedang pada ibu bersalin usia  32 –39 tahun sebesar 62 %.
            Hasil studi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bandung, yang melakukan penelitian dari tahun 2009–2010 pada beberapa Propinsi di Indonesia didapatkan bahwa satu dari lima ibu bersalin yang mengalami rupture perineum akan meninggal dunia dengan 21,74% (Siswono, dalam http://stikesharapanmama.blogspot.com, 2003 )
            Dampak dari terjadinya rupture perineum pada ibu antara lain terjadinya infeksi pada luka jahitan dimana dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir. Selain itu juga dapat terjadi perdarahan karena terbukanya pembuluh darah yang tidak menutup sempurna sehingga perdarahan terjadi terus menerus. Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Manuaba, 1998).
            Sebuah kajian deskriptif tentang profil kematian persalinan dan evaluasi kasus ruptur di RS Hasan Sadikin dan 3 rumah sakit jejaringnya pada periode 1999-2003. Hasilnya, insiden kasus ruptur di RS Hasan Sadikin 0,09% (1 : 1074). Insiden di rumah sakit jejaring sedikit lebih tinggi yaitu 0,1% (1: 996). Di RSHS, tidak didapatkan kematian ibu, sedangkan di 3 rumah sakit jejaring didapatkan sebesar 0,4%. Maka dari itu dapat disimpulkan, kasus ruptur perineum memberi dampak yang negatif baik pada ibu maupun bayi (Farmacia, 2007).
            Beberapa faktor penyebab terjadinya rupture perineum terdiri atas faktor ibu seperti: usia, paritas, partus presipitatus, ibu yang tidak mampu berhenti mengejan, partus yang diselesaikan dengan buru-buru, edema dan kerapuhan perineum, varises vulva, arkus pubis yang sempit sehingga kepala terdorong kebelakang dan   episiotomi  yang sempit, dan faktor janin antara lain: bayi besar, kelainan presentasi, kelahiran bokong, distosia bahu (Oxorn, 2010).

CAPUT SUCCADENEUM ...Apa itu ??


*      Pengertian
            Caput succadeneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran verteks.
            Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam capilair veneus meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. Merupakan benjolan yang difus kepala, dan melampaui sutura garis tengah. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal : 254)

*      Etiologi
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succadeneum pada bayi baru lahir yaitu :
1. Persalinan lama
Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam capilair venus meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.
2. Persalinan dengan ekstraksi vakum
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang digunakan. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal 254)

*      Patofisiologi
1. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui sutura garis tengah.
2. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. Benjolan biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir dan terletak periosteum hingga dapat melampaui sutura. (Sarwono, Ilmu Kebidanan,2002, Hal : 716)

*      Tanda dan Gejala
1. Adanya edema dikepala
2. Pada perabaan teraba lembut dan lunak
3. Edema melampaui sela-sela tengkorak
4. Batas yang tidak jelas
5. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan
(IKA, Nelson 1992. Hal 608-609)

*      Penatalaksanaan
1. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan penatalaksanaan pemberian ASI yang adekuat dan teratur.
2. Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah edema kepala.
3. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal
4. Mencegah terjadinya infeksi :
a. Perawatan tali pusat
b. Personal hygiene baik
5. Berikan penyuluhan pada orang tua tentang :
a. Perawatan bayi sehari-hari, bayi dirawat seperti perawatan bayi normal
b. Keadaan trauma pada bayi , agar tidak usah khawatir karena benjolan akan menghilang 2-3 hari.
6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi.
7. Awasi keadaan umum bayi.

Pembengkakan pada caput succadeneum dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang sendiri dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang analog dan distorsi wajah dapat terlihat pada kelahiran dengan presentasi wajah. Dan tidak diperlukan pengobatan yang spesifik, tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk hiperbilirubinemia.
Moulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan dengan adanya caput succadeneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda, kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi darah. (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609).

# semoga bermanfaat....