Pengertian
Caput succadeneum
adalah edema kulit kepala anak yang
terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau
pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik
atau edematosa, pada jaringan lunak
kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran
verteks.
Karena tekanan ini vena
tertutup, tekanan dalam capilair veneus meninggi hingga cairan masuk ke dalam
jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. Merupakan
benjolan yang difus kepala, dan melampaui sutura garis tengah. (Obstetri
fisiologi, UNPAD, 1985, hal : 254)
Etiologi
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succadeneum pada bayi
baru lahir yaitu :
1. Persalinan lama
Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada jalan
lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan
dalam capilair venus meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar
dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.
2. Persalinan dengan ekstraksi vakum
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya
caput vakum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum
yang digunakan. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal 254)
Patofisiologi
1. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum merupakan
pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui sutura garis tengah.
2. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler
dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. Benjolan biasanya ditemukan
didaerah presentasi lahir dan terletak periosteum hingga dapat melampaui
sutura. (Sarwono, Ilmu Kebidanan,2002, Hal : 716)
Tanda dan Gejala
1. Adanya edema dikepala
2. Pada perabaan teraba lembut dan lunak
3. Edema melampaui sela-sela tengkorak
4. Batas yang tidak jelas
5. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan
(IKA, Nelson 1992. Hal 608-609)
Penatalaksanaan
1. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa
makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan penatalaksanaan
pemberian ASI yang adekuat dan teratur.
2. Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah edema
kepala.
3. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal
4. Mencegah terjadinya infeksi :
a. Perawatan tali pusat
b. Personal hygiene baik
5. Berikan penyuluhan pada orang tua tentang :
a. Perawatan bayi sehari-hari, bayi dirawat seperti perawatan bayi
normal
b. Keadaan trauma pada bayi , agar tidak usah khawatir karena benjolan
akan menghilang 2-3 hari.
6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi.
7. Awasi keadaan umum bayi.
Pembengkakan pada caput succadeneum dapat meluas menyeberangi garis
tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang sendiri dalam beberapa
hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang analog dan distorsi wajah dapat
terlihat pada kelahiran dengan presentasi wajah. Dan tidak diperlukan
pengobatan yang spesifik, tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin
ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk hiperbilirubinemia.
Moulase
kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan dengan adanya
caput succadeneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda,
kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi
darah. (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609).
# semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar