Kupu-kupu cantik,

Rabu, 28 Desember 2011

* Aku ingin menikah tapi.....



**> Aku Ingin Menikah Tapi...??? <**

Pernikahan adalah moment penting bagi setiap orang, termasuk juga bagiku. Setelah sekian lama,aku berharap kejadian sakral itu segera terjadi dalam hidupku…

Aku benar- benar ingin menikah, tapi...???

Aku belum bisa memantaskan diriku dengan keikhlasan karena Allah,untuk sebuah pengabdian kepada seorang laki- laki. Ya, laki- laki yang nantinya akan menjadi suamiku. Semua karena masih besarnya egoku, dan susahnya diriku, bahkan untuk sekedar menyenangkan orang lain. Yang ada malah, aku ingin selalu dimanjakan dan disenangkan. Tak ada istilah kemakluman bagiku atas diri orang lain. Karena itu sungguh sangatlah sulit untuk ku lakukan. Tidak ada istilah `kita` dalam hidupku, yang ada adalah, kamu dan aku.

Aku ingin menikah !!!
Tapi... aku belum bisa dan belum terbiasa untuk berbagi. Bagiku, semua milikku adalah milikku, dan menurutku orang lainpun harus berusaha sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang kemudian akan menjadi milik mereka.

Aku ingin menikah !!!
Tapi...aku belum bisa bersabar. Aku terbiasa mengumbar emosiku atas apapun yang aku mau dan yang aku suka. Yang aku mau adalah, justru orang lain bersabar atas apa adanya aku. Yang aku mau adalah, orang lain selalu membenarkan apapun pendapatku, serta menurutinya.

Aku ingin menikah !!! 
Tapi... aku belum bisa bersikap lembut. Buatku, lembut adalah lemah. Dan menurutku, wanita lembut adalah identik dengan ketidakmampuan mereka untuk melawan dan hanya sekedar menuruti keinginan orang lain.


Aku ingin menikah !!!
tapi...aku adalah pribadi yang susah dipercaya. Bagiku kejelekan siapapun, kecuali diriku sendiri adalah sesuatu yang enak untuk dibicarakan dan bagiku itu adalah hiburan. Kadang aku bertanya pada diri sendiri, lalu bagaimana jika nanti suamiku memiliki kekurangan yang jelas- jelas aku akan tahu.. entahlah, yang aku tahu aku hanya ingin menikah.

Aku ingin menikah !!!
Tapi aku belum bisa tampil indah bagi orang lain. Menurutku, orang lain harus menerima apa adanya aku. Jika mereka tak menyukainya, itu hak mereka dan bukan urusanku. Dalam pikiranku, kritik adalah tuntutan orang lain atas aku, dan sama sekali aku tidak suka itu.

Aku ingin menikah !!!
Tapi aku tak tahu atas niatan apa aku ingin menikah.Yang aku tahu, aku hanya membutuhkan seseorang yang akan mendampingi aku. Paling tidak supaya aku tidak mendapat julukan `tidak laku`.. saja. Dan aku tidak mau diribetkan dengan rentetan tuntutan dan kewajiban dari sebuah pernikahan. Yang aku tahu,aku hanya ingin menikah.

Aku ingin menikah !!!
Tapi...mungkin sebaiknya aku bertanya kepada diriku sendiri dahulu.
Aku memang ingin menikah,tapi apakah aku sudah benar- benar mempersiapkan diri untuk menikah?

Bagaimana dg ukhti fillah...??







Senin, 12 Desember 2011

Lelah,


Aku tau Alloh menyayangiku,

Karna itulah Dia berikan cobaan yang nantinya

Aku lewati bersama keteguhan imanku yg masih rentan,

Entah mengapa pernah kurasa lelah,

Pedih tersiksa akan ujianNya tapi,,,

Ku coba mainkan kesabaranku,

Darinya berbuahlah keindahan

Akan ku hadapi hayati dan nikmati semua dariNya

Seruntun do’aku berharap aku dapat kuat melalui semua ini,

Toh nantinya tak akan abadi juga,

Lemah diri tak berarti ku lepas

Akan tetapi renungan sangat penting untukku mencoba introspeksi diri







Rabu, 07 Desember 2011

Bidadari itu,

Aku mengenal mereka berwajah cerah,
bening dan teduh walau hanya berlapis air wudhu

dan tanpa sedikitpun hiasan solekan tergores

Anggun dalam bertutur namun tegas,

Senyum ketulusannya sanggup ia berikan meski hatinya

sedang terkuak oleh masalah yang begitu membebaninya,

Dalam diamnya telah ku ambil hikmah

bukan karna tak mau menasehati tp karna ia tak mau berkata bodoh

yang nantinya akan menyakiti hati mereka yang iri padanya

Kuat, dan cantik mengasihi tanpa pamrih

memupuk kekuatan dalam doa dan harapan hanya kepada Alloh,

Yaa,,mereka bidadari dunia yang pernah aku jumpa

yang menjadikan Allah satu-satunya tujuan

yang menjadikan Rasulullah sebagai panutan

yang menjadikan AL-Qur’an sebagai pedoman

yang menjadikan para shahabiyah sebagai qudwah

yang menempatkan akhirat di hatinya dan dunia di genggamannya..
Dimanakah mereka saat ini?
Karena

Menjadi bidadari itu bukan hadiah,

butuh kesabaran diiringi tadhiyah

perlu usaha dan juga lelah

karena memang tak mudah untuk (sekedar) menjaga izzah
bidadari itu

bukan pajangan

atau hiasan pemanis ruangan

bidadari itu tak seharusnya ragu

yang jelas, jangan sampai hati terkotori karena ucapan merayu

pandangan sendu apalagi kalau diminta menunggu dengan embel-embel ini itu,

satu lagi,

azzamkan diri untuk terus teguh demi mendekati surga,,
tetaplah untuk beristiqomah di jalan NYA kawan,
















Salam sahabat,
“  Eni “