Ada 3 proses
yang pasti terjadi sebelum terjadinya kehamilan yaitu konsepsi, fertilisasi dan
implantasi (nidasi). Pertama, Konsepsi adalah pertemuan
antar ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhinya beberapa criteria, yaitu sebagai
berikut
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi
wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada
saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan
sehat selama ejakulasi
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar
terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita
ovulasi Karena sperma dapat hidup sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum
hanya bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan
wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang
keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan
licin, maka kemungkinan besar
wanita dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental
dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati
karakter cairan vagina, ovulasi juga dapat diprediksi melalui penghitungan
siklus menstruasi.
Wanita
mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara
ini kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak
teratur. Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan
yang dapat ditampung oleh bagian belakng vagina, namun dalam perjalanannya
hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina
yang asam dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian besar sperma
tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui
vagina.
Kedua,
fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum, terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi
buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah
sebagai berikut.
Berikut
adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi :
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di fornikss vagina saat koitus,
menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi
b. Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimia agar lebih kuat
untuk mencapai ampula tuba
c. Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan
tripsin agar bisa menembus lapisan Oosit/ovum.
d. Sperma memasuki zona
pellusida dan corona radiate
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mngencerkan corona radiate dan zona pellusida.
e. Reaksi granula kortikal
Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang
berada di sekitar oosit yang akan menutup setelah satu serma masuk ke dalam
oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
f. - Fertilisasi
Ø
Kepala sperma membesar dan inti sel
sperma membentuk pronukleus pria
Ø
Inti sel ovum membentuk
pronukleus wanita
Ø
Kedua pronukleus berfusi
Pada proses ini akhirnya kedua pronukleus
bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetika dari wanita dan
pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan
zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan selanjutnya akan berjalan
dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel
yang disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula.
Hasil konsepsi tiba ke dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
Ketiga,
Implantasi (nidasi) adalah masuknya
atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh
suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan atau mncairkan jaringan.
Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemungkinan sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua yang disebut tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi
pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Bila
nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula.Sel-sel lebih
kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma
membentuk entoderm dan Yolk sac,
sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan mmbentuk ruang amnion. Terbentuklah suatu lempeng
embrional dan yolk sac.
Sel-sel
trofoblast mesodermal yang tumbuh di sekitar mudigah akan melapisi bagian dalam
trofoblast, sehingga terbentuknya sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblast tumbuh
menjadi 2lapisan, yaitu sititofoblast
(sebelah dalam) dan sinsiotrofoblast
(sebelah luar). Vili korialis yang berhubungan dengan
desidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan disebut korion frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapatkan makanan
sehingga akhirnya menghilang, dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormone
human chorionic gonadotropin (HCG).
Naah, coba trus cek pake test peck...muncul deh garis 2 merah yang artinya positif hamil...:D
hehe..sedikit ilmu semoga bermanfaat..dah ahh mau lanjut soal lain niih, :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar