Andai kau tak pernah marah,kekasih
mungkin aku tak pernah menjadi kesatria
yang berjuang memadamkan api pemberontakan di dadamu
atau lelehan magma membakar kaldera
kukerahkan ribuan merpati tuk menggiring awan hujan
agar hatimu tentram
lalu kulihat lagi wajahmu sebening kolam.
Dengan marahmu kutahu aku begitu berarti
mungkin aku salah bicara atau terlanjur ingkar janji
mungkin aku kurang perhatian atau terlalu ego sentris
ijinkanlah kekasih,
kuluruskan kata-kata kubayar janji yang terlena
mendekaplah padaku
aku ingin mendengarmu lebih lama
hingga tinggal suara hatimu yang bergetar di hatiku.
Bila masih marah,sayangku
marahlah sebentar saja
sungguh satu menit sudah terlalu lama,
ubanku bisa bertambah
sedetik saja kamu marah gejolaknya menggempa dunia
hatiku dilarung gelisah di samudra perasaan salah
sampai kulihat lagi laguna damai di wajahmu
membuka pelabuhan maaf dengan tatapanmu yang teduh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar